Jumat, 03 April 2020

Resume SPH

Nama : Rahmah Djabal Arfah
NIM : 1916042007
Kelas : Pendidikan IPA Reguler A
“SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA”
A. Pengertian Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi yaitu defekasi yang merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus. Selain  defekasi  ada juga eliminasi yang merupakan proses pengeluaran zat  dari  rongga  tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
B. Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata
Alat ekskresi yang utama pada vertebrata adalah ginjal (ren).Struktur ginjal yang paling primitif pada vertebrata disebut akrinefros atau holonefros.Pada prinsipnya terdapat tipe ginjal pada vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros.Pronefros adalah ginjal yang berkembang  pada  fase embrio vertebrata selain mamalia, embrio berudu dan larva amphibia, pronefros, digantikan oleh mesonefros. Mesonefros merupakan ginjal pada bagian embrio sebagian vertebrata, ikan dewasa, mesonefros akan berubah menjadi metanefros selama masa perkembangan embrio.
Ada tiga tipe ginjal pada vertebrata yaitu :
a) Pronefros
Ginjal pronefros adalah yang paling primitive dan hanya fungsional pada jenis ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
b) Mesonefros
Ginjal bertipe mesonefros, berfungsi seperti  opistonefros  pada embrio emniota.Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya.
c) Metanerfos
Ginjal ini terbentuk dari degenerasi dari pronerfos dan mesonerfos Ginjal yang pertama kali dibentuk adalah ginjal pronefros yang terletak didaerah kepala.Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti dengan berdegenerasinya pronefros.Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros dibentuk ginjal metanefros.Ketiga jenis ginjal  tersebut merupakan organ-organ yang berpasangan Ginjal dibentuk dari mesoderem intermediat dimulai dengan tampaknya pronefros yang terdiri atas beberapa pasang tubulus pronefros yang teletak ada bagian cephal dari mesoderem intermediat.Tubulus-tubulus tersebut dibentuk dengan urutan cephalocaudal.
1) Sistem Ekskresi pada pisces
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat. Mekanisme eksresi ikan air tawar berbeda dengan ikan air laut. Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar. Sebalknya pada air laut mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit.

2) Sistem Ekskresi pada Amphibi
Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. pada katak jantan, saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. sebaliknya, pada katak betina saluran ginjal dan kelamin terpisah ginjal amphibi berhubungan dengan ureter di vesika urinaria. Saat amphibi mengalami metamorfosis, hasil ekskresi amphibi juga berubah. larva amphibi mengekskresikan amonia, sedangkan berudu dan hewan dewasa mengekskresikan urea.

3) Sistem ekskresi pada Reptilia
Alat ekskresi pada reptilia adalah sepasang ginjal metanefros. Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada stadium embrional menghilang. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vasika urinaria (kandung kemih).Vesika urinaria bermuara langsung ke kloaka.
Hasil ekskresi reptilia adalah asam urat. Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun.Asam urat yang dikeluarkan oleh reptilia berbentuk pasta (bubur) berwarna putih.Sisa air direabsorpsi olah bagian tabung ginjal. Buaya dan penyu air tawar mengekskresikan asam urat  dan  amonia. Pada penyu laut terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata, sehinga penyu laut tampak seperti mengeluarkan air mata.Buaya tidak mempunyai vesika urinaria sehingga asam urat keluar bersama feses.

4) Sistem ekskresi pada Aves
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Burung tidak memiliki vesika urinaria (kandung kemih) sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter. Tabung ginjal burung sangat banyak sehingga metabolisme burung aktif.Tiap 1 ml jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 – 500 tabung ginjal. Pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam.Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang mengandung garam.Burung laut memiliki kelenkjar pengekskresi garam diatas mata.Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudia keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.